Ada yang berbeda dari biasanya di Museum Tekstil, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Kali ini ada aroma makanan dan minuman khas Turki di museum tersebut.
Duta Besar aTurki untuk Indonesia Talip Kucukcan
bersama diplomat Turki lainnya kelihatan seperti menjamu para tamu di bagian
teras. Mereka mempersilakan tamu-tamu untuk mencicipi teh Turki dan makanan
khas negara itu, antara lain simit, roti yang ditaburi biji wijen.
Bagi orang Turki, simit sangat penting karena menjadi
sajian pokok saat sarapan. Roti ini biasanya dimakan ketika masih panas untuk
mengawali hari.
Saat itu berlangsung upacara pemasangan plakat di
Museum Tekstil sebagai bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik
Indonesia dan Turki. Hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan Jakarta Mochammad
Miftahulloh Tamary, Kepala Biro Kerja Sama Daerah Sekretariat Daerah Provinsi
Jakarta Marulina Dewi, dan Kepala Unit Pengelola Museum Seni Sri Kusumawati.
Menurut Kucukcan, hubungan diplomatik Republik Turki-Indonesia dimulai pada tahun 1950. Relasi keduanya kini semakin erat. Bahkan, baginya, kunjungan resmi Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada Februari 2025 dan kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Turki pada April tahun ini mengantar relasi kedua negara ke puncak yang bersejarah.
Kembali ke soal plakat. Apa isi plakat yang dipasang
itu? Plakat ini menginformasikan bahwa Museum Tekstil pernah menjadi
kantor dan kediaman pertama Konsulat Kehormatan Kesultanan Utsmaniyah
(Ottoman) pada abad ke-19. Menurut Kucukcan, Kesultanan Utsmaniyah membuka
Konsulat Jenderal di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1881-1882 dan
menetapkan Seyyid Aziz Efendi sebagai Konsul Kehormatan.
Tokoh bernama Efendi ini lantas bekerja dan tinggal di
bangunan bersejarah yang sekarang menjadi Museum Tekstil. Ia melaporkan
perkembangan sosial, politik, dan ekonomi Hindia Belanda kepada Kesultanan
Utsmaniyah. Pada Oktober 1923, secara resmi berdiri Republik Turki (Turki
modern) yang diakui sebagai negara penerus Kesultanan Utsmaniyah.
Arsip Kedutaan Besar Turki untuk IndonesiaDuta Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan (kedua dari kanan) bersama Kepala Dinas Kebudayaan Jakarta Mochammad Miftahulloh Tamary (kedua dari kiri) meresmikan pemasangan plakat di Museum Tekstil, Jakarta Barat, Selasa. Plakat itu menginformasikan bahwa gedung Museum Tekstil pernah menjadi kantor konsulat Kekaisaran Utsmaniyah (sekarang Republik Turki).
Pada Selasa siang itu, di Museum Tekstil, hujan deras
sudah berhenti, diganti gerimis. Suasana di teras museum semakin hangat.
Dengan jas birunya, Kucukcan masih berbincang-bincang dengan tamu di teras bangunan yang dulu menjadi kantor Konsul Kehormatan Kesultanan Utsmaniyah. Kehangatan di sela gerimis itu menegaskan kian eratnya relasi kedua negara yang telah bersahabat sejak ratusan tahun lalu itu.

Hiç yorum yok:
Yorum Gönder